Thursday 2 April 2020

Ngentot Dengan Perawan Polos Dan Culun




NgentoNgentot Dengan Perawan Polos Dan Culunt Dengan Perawan Polos Dan Culun-CoverAku ingat Lina waktu dia masih kecil. Dia anak temanku yang paling kecil, Lina benar-benar membuat hatiku tidak karuan, dengan rambut sebahu, hitam legam ikal. Umurnya sekitar 15 atau 16 tahun sekarang, dan wajahnya yang baby face membuatnya seperti tak berdosa. Ketika melihat Lina untuk yang kesekian kalinya, aku bersumpah kalau aku harus berhasil tidur bersamanya sebelum aku pergi dari kota ini. Dan aku sudah menjalankan rencanaku. Aku main ke rumah Lina bekali-kali, sepanjang siang dan malam sampai aku telepon untuk mengetahui kapan Lina ada sendirian dan kapan orang tuanya ada. Dan pada waktu malam aku memutuskan untuk masuk ke rumah Lina aku sudah memastikan bahwa orang tua Lina sudah tidur dan Lina ada di kamar tidurnya. Rencanaku akan kuperkosa Lina sementara orang tuanya tidur di kamar mereka.Tubuhku kaku karena tegang, waktu aku buka jendela belakang rumahnya pakai linggis. Suara jendela yang terdongkel terdengar seperti letusan membuatku harus diam tidak bergerak selama setengah jam menunggu apakah ada penghuni rumah yang terbangun. Untung saja semuanya masih dalam keadaan sunyi senyap, dan aku memutuskan untuk masuk. Tubuhku sekarang gemetar. Setiap langkahku seperti membuat seluruh rumah berderit dan aku siap meloncat melarikan diri. Tapi waktu aku sampai di depan kamar tidur Lina rumah itu masih gelap dan sunyi senyap. Aku buka pintu dan masuk sambil menutupnya

Ngentot Dengan Perawan Polos Dan Culun



NgentoNgentot Dengan Perawan Polos Dan Culunt Dengan Perawan Polos Dan Culun-CoverAku ingat Lina waktu dia masih kecil. Dia anak temanku yang paling kecil, Lina benar-benar membuat hatiku tidak karuan, dengan rambut sebahu, hitam legam ikal. Umurnya sekitar 15 atau 16 tahun sekarang, dan wajahnya yang baby face membuatnya seperti tak berdosa. Ketika melihat Lina untuk yang kesekian kalinya, aku bersumpah kalau aku harus berhasil tidur bersamanya sebelum aku pergi dari kota ini. Dan aku sudah menjalankan rencanaku. Aku main ke rumah Lina bekali-kali, sepanjang siang dan malam sampai aku telepon untuk mengetahui kapan Lina ada sendirian dan kapan orang tuanya ada. Dan pada waktu malam aku memutuskan untuk masuk ke rumah Lina aku sudah memastikan bahwa orang tua Lina sudah tidur dan Lina ada di kamar tidurnya. Rencanaku akan kuperkosa Lina sementara orang tuanya tidur di kamar mereka.Tubuhku kaku karena tegang, waktu aku buka jendela belakang rumahnya pakai linggis. Suara jendela yang terdongkel terdengar seperti letusan membuatku harus diam tidak bergerak selama setengah jam menunggu apakah ada penghuni rumah yang terbangun. Untung saja semuanya masih dalam keadaan sunyi senyap, dan aku memutuskan untuk masuk. Tubuhku sekarang gemetar. Setiap langkahku seperti membuat seluruh rumah berderit dan aku siap meloncat melarikan diri. Tapi waktu aku sampai di depan kamar tidur Lina rumah itu masih gelap dan sunyi senyap. Aku buka pintu dan masuk sambil menutupnya kembali. Aku seperti bisa mendengar jantungku yang berdetak keras sekali. Aku belum pernah setakut ini seumur hidupku. Tapi bagian yang paling susah sudah berhasil aku lampaui. Kamar tidur orang tua Lina ada di lantai dasar. Aku berdiri di samping ranjang Lina memilih langkah selanjutnya. Perlahan penisku mulai menegang sampai akhirnya besar dan tegang sampai ngilu. Mata Lina terbuka menatapku tidak bisa bernafas. Aku ada di sebelah ranjangnya mencekik lehernya, sementara tangan kiriku mengacungkan belati di depan wajahnya.“Diem. Jangan bergerak, jangan bersuara, atau lo mati.” aku dengar nada suaraku yang lain sekali dari biasa. Kedengarannya bengis dan kejam.

Sangek Berat Aku Ngentot 2 Pria




Sangek Berat Aku Ngentot 2 PriaAku adalah gadis berusia 19 tahun. kawan-kawan mengatakan aku cantik, tinggi 170, kulit putih dengan rambut lurus sebahu. Aku termasuk populer diantara kawan-kawan, pokoknya ’gaul abis’.Namun demikian aku masih mampu menjaga kesucianku sampai.. Suatu saat aku dan enam orang kawan Ani (19), Susan (20), Kevin (22), Dimas (22), John (23) dan Erick (20). menghabiskan liburan dengan menginap di villa keluarga Erick di Puncak.Ani walaupun tidak terlalu tinggi (160) memiliki tubuh padat dengan kulit putih, sangat sexy apalagi dengan ukuran payudara 36b-nya, Ani telah berpacaran cukup lama dengan Kevin. Diantara kami bertiga Susan yang paling cantik, tubuhnya sangat proporsi tidak heran kalau sang pacar, Dimas, sangat tergila-gila dengannya.Sementara aku, Erick dan John masih ’jomblo’. Erick yang berdarah India sebenarnya suka sama aku, dia lumayan ganteng hanya saja bulu-bulu dadanya yang lebat terkadang membuat aku ngeri, karenanya aku hanya menganggap dia tidak lebih dari sekedar teman.Acara ke Puncak

Kisah Nyata Perselingkuhan PNS





Kisah Nyata Perselingkuhan PNSSebuah kisah seks dewasa yang dituturkan oleh seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) tentang petualangan atau pengalaman seksnya yang luar bisa dengan seorang penari di Bali. Menarik untuk kita baca sebagai sebuah pengalaman yang menggairahkan untuk dijadikan bahan rujukan maupun fantasi seksual. Berikut adalah selengkapnya cerita dewasa seks PNS.Liburan Wisata Romantis Bali Perkenalkan Namaku Ramli seorang PNS, untuk kerahasiaan aku tidak akan menuliskan tahun terjadinya peristiwa ini dan nama asli. Namun cerita ini adalah benar adanya. Bulan November aku mengikuti prajabatan PNS, yah tak ada yang kukenal di prajabatan ini, karena itu aku berusaha untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Pagi itu adalah jam pertama, aku duduk di bangku kelas bagian tengah, kulirik kiri dan kanan. tak ada yang kukenal, namun ada satu yang menarik perhatianku, seorang gadis cantik duduk tak jauh dariku, dia nampak ramah dan selalu tersenyum, kulitnya sawo matang, namun bagiku dia terlihat yang paling cantik di kelas. Dia lalu memperkenalkan diri.“Nama saya Sari, aku guru tari Bali, nama kamu siapa? kok ngeliatin terus sih?”

Kisah Nyata Perselingkuhan PNS



Kisah Nyata Perselingkuhan PNSSebuah kisah seks dewasa yang dituturkan oleh seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) tentang petualangan atau pengalaman seksnya yang luar bisa dengan seorang penari di Bali. Menarik untuk kita baca sebagai sebuah pengalaman yang menggairahkan untuk dijadikan bahan rujukan maupun fantasi seksual. Berikut adalah selengkapnya cerita dewasa seks PNS.Liburan Wisata Romantis Bali Perkenalkan Namaku Ramli seorang PNS, untuk kerahasiaan aku tidak akan menuliskan tahun terjadinya peristiwa ini dan nama asli. Namun cerita ini adalah benar adanya. Bulan November aku mengikuti prajabatan PNS, yah tak ada yang kukenal di prajabatan ini, karena itu aku berusaha untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Pagi itu adalah jam pertama, aku duduk di bangku kelas bagian tengah, kulirik kiri dan kanan. tak ada yang kukenal, namun ada satu yang menarik perhatianku, seorang gadis cantik duduk tak jauh dariku, dia nampak ramah dan selalu tersenyum, kulitnya sawo matang, namun bagiku dia terlihat yang paling cantik di kelas. Dia lalu memperkenalkan diri.“Nama saya Sari, aku guru tari Bali, nama kamu siapa? kok ngeliatin terus sih?”

Bercumbu Dengan Istri Teman Lama

Bercumbu Dengan Istri Teman Lama



Bercumbu Dengan Istri Teman LamaPerkenalkan namaku Kendi, umurku 30tahun, aku sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Aku bekerja sebagai konsultan di sebuah perusahaan kontraktor ternama di kota Jogja. Tuntutan pekerjaan yang membuat aku harus sering pergi keluar kota. Suatu ketika aku dapat tugas dan harus ke Kota Surabaya, pejabat disini memintaku untuk mengecek kesiapan pembangunan rumah sakit yang ada di kota tersebut, kira –kira satu minggu aku harus berada disana. Tapi hanya dalam waktu 3 hari saja pekerjaan itu terselesaikan. Karena kupikir masih ada beberapa hari tinggal disini jadi aku iseng-iseng buka Facebook sewaktu di kamar hotel, siapa tau ada temen SMA atau SMP yang tinggal di kota ini, ya sekalian silaturahmi ataupun ketemuan.Setelah kucari ternyata ada juga yang tinggal di sini, namanya Redo, dia dulu satu kelas dengan ku sewaktu duduk di bangku SMP. Segera aku message dan dia membalas serta memberikan nomor WA, biar komunikasinya lebih lancar. Langsung aja aku chat si Redo.“Siang Redo, ini Kendi yang tadi kita ngobrol lewat FB” sapaku lewat aplikasi WA.“Siang juga mas Kendi, maaf ini Leni istri mas Redo…mas Redonya lagi keluar hpnya ketinggalan” balasnya.“Oh iya mbak maaf menganggu, ini aku teman SMPnya Redo dulu”“Iya mas, mas Redo juga pernah cerita kalo dulu punya teman akrab waktu SMP namanya mas Kendi..ngomong-ngomong gimana kabarnya mas?”“Kabarku baik mbak, ayok kapan kita ketemuan sama keluarga Redo, mumpung aku di Surabaya…oya gimana kabarnya mbak Leni?”“Kabarku juga baik mas, eh ngomong-ngomong lagi nih mas Kendi nginep dimana, nanti saya kasih tau mas Redo”“Aku nginep di hotel XXX mbak, nati kalo Redo sudah pulang tolong bilangin besok siang kita makan siang bersama, tempatnya saya ngikut aja soalnya saya ga tahu daerah sini”“Oke deh mas nanti saya sampaikan sama mas Redo,

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


sampai ketemu”Leni ini adalah istri dari Redo, menurut cerita teman-teman Leni itu dulunya seorang model dan wajahnya cantik. Jadi menurut mereka lagi Redo seperti ketiban rejeki karena mukanya pas-pasan berjodoh sama wanita cantik.hahahah…Mumpung malam ini ga ada kegiatan aku iseng ke diskotik dan karaoke yg ada disebelah hotel. Mau karaoke tapi sendirian, enaknya sih ke diskotik aja, siapa tau ada yang mau nemenin malam ini. Ternyata ramai sekali, karena hari ini ada DJ dari ibukota. Aku langsung ke bar pesen martell satu, kebiasaan di Jogja, martell sebagai umpan cewek untuk mendekat. Benar juga tak berapa lama ada cewek yang mengambil tempat duduk di sampingku, tingginya 165 cm,wajahnya manis, rambutnya sebahu, umurnya sekitar 20an, dia pakai pakaian ketat dan toketnya kelihatan menyembul, rok mini yg dia pakai membuat pahanya yang mulus terlihat jelas, bikin horny aja nih. Iseng-iseng aku tawarin minum bareng, Eh dia pun mau, kami berkenalan tapi pas musiknya berisik aku ga begitu dengar namanya siapa jadi aku panggil dia mbak aja. Karena dj nya asyik kita pun terbawa suasana, ngobrol kesana kemari sampai 2 botol kita minum bareng. Sengaja aku hentikan minum karena takut jackpot dan bikin buyar. Kelihatan dia udah mabok, aku mencoba tawarin stay dulu di hotel tempatku menginap. Meskipun waktu itu baru jam 11 malam. Dia ga kuat berjalan, jadinya aku papah dia masuk ke kamar dan kubaringkan di ranjang. Toketnya yang montok dan kencang semakin bikin aku terangsang, dia pun tersenyum ketika aku melihatnya.“Mas lihat apa?…horni ya?”“Iya nih, habis minum jadi horni, boleh ga aku minum susunya biar ga mabok…hehehhe”“Boleh tapi nyusu aja ya jangan yang lainnya”Karena sudah mendapat persetujuan darinya aku langsung peluk dia, aku mulai mencium bibir merahnya yang menggoda, diapun membalasnya dengan ciuman, hisapan dan lumatan yang ganas. Lidah kami saling menggelitik dan memilin. Kuciumi belakang telinganya, sektika bulu kuduknya berdiri, tanda dia sangat horni. Secara pelan aku pelorotin pakaiannya, ternyata dia tak memakai Bra, toket yang

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


 momtok itu kini menggelantung bebas keluar. Dengan segera putingnya yang berwarna coklat muda aku jilatin dan kuhisap pelan-pelan. Putingnya yang tadinya ga keliatan kini jadi menyembul dan mengeras, kuhisap terus putingnya secara bergantian sambil tangan kananku mencoba menurunkan CDnya. Setelah CDnya aku buang, jari tengahku aku masukkan di sela-sela pahanya, kuraba memeknya yang ternyata sudah basah.Perlahan lahan kugesek klitorisnya, dia pun mendesah kenikmatan dan semakin lama semakin menggelinjang.Sepertinya tak mau kalah diapun meraih celanaku, memintaku untuk berganti posisi aku berada di bawahnya. Segera dia membuka resleting celanaku, dan mengeluarkan kontolku dari dalamnya. Diremanya secara lembut kontolku sambil kadang sesekali dia mengocoknya dengan agak kasar dan membuatku melenguh, menikmati setiap kocokannya. Dijilati dan dihisapnya kontolku membuatku semakin melayang, hisapannya dan sedotan di kepala kontolku membuatku keenakan, sambil terus dikocok dengan cepat membuat tubuhku serasa di awan, sensasi yang dihadirkan berbeda dengan istriku di rumah memang jauh lebih nikmat.Merasa akan segera keluar, aku segera tarik rambutnya dan menindihnya memposisikan dia di bawah lagi, kini wajahku tepat berada di depan lubang memeknya.Kubuka pahanya dan mulai menjilati memeknya, kusedot sedot memeknya yang sudah sangat basah, sambil aku pilin-pilin

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


putingnya, dia mendesah dan semakin bergelinjang tak karuan,Leni“AAHH…AHHH, ENAK MASSS… ADUHHH AMPUUUN ENAAAK SEEEKALIIII MASSS…. AAAH UUUUH”Tak lama kemudian tubuhnya tiba-tiba mengejang“OOOHHH MAS…AKU KELUAAAAR…”aku pun lalu menghisap memeknya lebih kuat, sehingga dia menggelinjang lebih dahsyat. Cairan yang keluar dari memeknya itu aku sedot rasanya nikmat, gurih. Tanpa berlama-lama aku langsung masukkan kontolku ke lubang memeknya, dia sedikit protes karena ga ada jeda,“BLESSSS…” kontolku masuk ke dalam lubang memeknya.“AAAAHH… ENAAAK BANGEEET MASSS…OOOHH YEESSS…” desahnya.Kugoyangkan pantatku sehingga kontolku semakin masuk ke dalam memeknya yang sudah basah dibanjiri oleh cairan kenikmatan.“UUH… AAAhh… AAAH… KONTOOOOLMU ENNAAAAK BANGEEEEt MASSSS… AAAH” rancunya sambil matanya merem wajahnya mendongak keatas, tanda dia menikmati persetubuhan ini. Aku semakin bergairah, aku genjot memeknya lebih kencang lagi, toketnya ikut bergoyang tak karuan sesuai irama genjotanku, sementara mulutnya terus mendesah kenikmatan.“OOOHHH MAASS AKU MAU KELUAR LAGI NIIHH AAHHH….”“TAHAN SEBENTAR YAA KITA KELUAR BERSAMAAAN…MEMEKMU ENAK BANGEEETTT…AAHHHH…”“KELUAARIIN DII DALAM YAAAA MASS, JANGAAN DI PUUUTUUUSSS AAAAH…”Aku semakin terpacu untuk menggenjotnya lebih

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


cepat,“AAAHHH, AKUUUU KELUAAAAR MAAAAS” jeritnya dengan tubuh mengejang hebat.Kontolku semakin ditarik ke dalam rasanya berkedut kedut dan itu membuatku semakin blingsatan jadinya, akhirnya ga bisa ditahan lagi,“AAAH KITAAA BAREEENG YAAA, CROOOTTT…CROOOTTT… CROOTTT” bersamaan spermaku muncrat di lubang memeknya.
kemudian kubaringkan tubuhku disampingnya, sekali kali kita berciuman, sangat puas sekali malam ini. Kita istirahat sejenak melepas lelah sambil berpelukan.Sekitar jam 1 malam hpnya berbunyi, dia segera mengambil hp itu di tasnya. Samar-samar ketika menjawab terlihat ada tulisan HUSBAND…. wtf, ternyata dia dah punya suami…“Maaf mas, aku harus pulang ya ga bisa nemenin. Suamiku ternyata dalam perjalanan pulang ke rumah, aku kira dia ga pulang malam ini”“Iya gapapa kog say, aku panggilkan taksi ya”“Iya mas makasih, kapan kapan kita lanjut lagi ya…kontolmu enak banget…ini nomerku 081392111xxx” katanya sambil menuliskan no hpnya di kertas memo hotel.Dia lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setangah jam kemudian dia pergi denagn taksi yang sudah aku pesan lewat resepsionis tanpa aku anterin ke lobby, akupun melanjutkan tidur karena kecapekan dan efek alkohol yang masih tersisa tanpa baju yang menempel.Aku tak tau tidur sampai berapa jam, sampai aku terbangun, gara-gara merasa geli karena kontolku seperti ada yang memijat –pijat. Begitu aku buka mata, ternyata kontolku sedang di kulum oleh cewek yang memakai seragam cleaning service hotel ini, dia masih muda dan berparas cantik. Aku pura-pura ga tau, takut dia kaget, tapi memang ga bisa dibohongi, sangat nikmat, sehingga aku meleguh, cewek itu pun kaget dan wajahnya pucat begitu melihatku bangun, tapi segera aku pegang kepalanya supaya ga melepas kulumannya.“AAAHHH ENAK MBAAA TERUUUSSS MBAAA…” desahku. Dengan sigap April, liat namanya di seragam, mengocok kontolku lebih cepat. Kocokannya itu membuatku semakin terangsang, tapi aku ga mau cuman di kocok doang. Kubimbing April tidur di ranjang, aku lucutin semua seragamnya, mungkin karena April sange, maka dia diam aja ketika aku melucuti seragamnya. Kuciumi dan kulumat bibirnya, dan April pun membalas ciumanku dengan ganasnya. Perlahan aku buka Bhnya, aku remas-remas toketnya. Putingnya yang sedari tadi sudah mengeras aku pilin pilin sehingga dia tambah mendesah keenakan. Kuciumin lehernya semakin ke bawah kearah

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


toketnya.Ukuran toket April tak kalah montok dengan milik cewek yang tadi malam aku entotin membuat aku jadi tambah bergairah. Kujilati dan sesekali kuhisap putingnya, April pun mendesah nikmat.Tanganku pun bergelirya di selangkangannya, memeknya tembem bersih, tanpa rambut. Aku raba dan lugesek lembut dengan tanganku, terasa memek April sudah sangat basah, ketika aku hendak menjilati memeknya dia menarik kepalaku sambil berkata,“PAAAK JANGAAN… JIJIIIK”Aku ga peduli dengan apa yang dia ucapkan, pahanya kubuka lebar dan aku jilatin memeknya, dia semakin menggelinjang. Aku pun menjilati klitorisnya yang membuat April makin mendesah, karena sudah basah sekali akupun lalu mengarahkan kontolku ke memeknya. Terasa masih sangat sempit, aku sedikit memaksa kontolku supaya bisa masuk. sambil pelan-pelan aku goyang, “BLEEESS….”Kini gilranku yang mendesah nikmat serasa kontolku di pijat-pijat enak, masih rapet sekali memek April ini aku genjot agak cepat karena keenakan. April semakin blingsatan, akhirnya tubuhnya mengejang, bergetar dan tiba-tiba dia teriak,“AAAHHH… AKUUUU KELUAAAR PAAAA…EEENNAAAAK SEKALI PAAAAKKK”Ngentot Dengan LeniMemeknya tambah licin, karena cairan kewanitaannya, akupun mempercepat sodokan kontolku, hingga akhirnya aku orgasme “CROOOTtt…CROOOTTT..CROOOTTT…” enak sekali rasanya, meskipun sudah keluar, kontolku masih aku tancepin di memeknya, pelan pelan aku cabut kontolku dan kurebahkan tubuhku di sampingnya, aku liatin wajahnya yang nampak kecapekan, tapi ada kepuasan di matanya.“Maaf pak, kamar bapak tadi saya ketok ga ada jawaban, saya memberanikan diri untuk masuk dan liat bapak telanjang, kebetulan saya lagi kepengin, saya janda pak suami saya sudah lama meninggal…saya terangsang liat bapak bugil..sekali lagi maaf pak kalo saya lancang” katanya lirih“Iya gapapa Pril, aku senang kog, oya panggil saja aku Kendi, kalo kamu kepingin lagi langsung kesini aja, aku disini masih beberapa hari kok, rumah April dimana, jauh dari sini ga?” kataku.“Lumayan mas…deket pasar rumahku kapan-kapan mampir ya mas”“Iya nanti aku main ke tempatmu, boleh nginep ga di rumahmu”“Boleh aja kok mas, tapi syaratnya harus puasin saya lagi ya hehhe..” katanya sambil tersenyum.Aku pun tersenyum dan kemudian mencium bibirnya dengan lembut, maksud hati iingin mengajaknya ke ronde ke dua, tapi dia menolak, karena takut di cari supervisornya.Akhirnya kita mandi bareng mesra aja berdua. Sebelum April pergi aku kasih dia uang Rp 500.000,- awalnya dia menolak tapi aku paksa supaya dia menerima, dan diapun menciumku dengan horni lagi, tapi karena HT-nya sudah berisik mencari namanya, akhirnya April keluar meninggalkan kamarku.Setelah April pergi, kunyalakan HPku, banyak sekali WA yang masuk, dari Istri, Ortu, Kantor, dan Redo. Seperti yang di janjikan kemarin, Redo menanyakan apakah hari ini jadi ketemuan.“Hy bro kita ketemuan dimana nih” tanyaku“Di rumah makan padang aja yang dekat dengan hotel tempatmu menginap, setengah jam lagi bisa soalnya entar sore aku harus ke Jakarta” jawab Redo.“Siap bro”Aku segera mempersiapkan diri untuk ketemu Redo dan keluarganya, kuambil mobil CRV ku di parkiran menuju ke lokasi yang telah ditentukan. Tak berselang lama, aku berada di lokasi yang dimaksud, karena sudah lama ga ketemu, aku lupa sekarang wajah Redo seperti apa, aku telepon dia, di sebelah ujung restoran ada seorang pria kurus memakai baju putih melambaikan tangannya. Aku pun menuju ke meja tersebut.“Hy bro kamu sendirian?” sapaku“Ga bro aku sama istriku dia lagi ke toilet” jawab Redo.

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


Akupun duduk dan memesan makanan di restoran itu.“Awet muda ya kamu, oya katanya istrimu seorang model ya..maaf aku ga dateng ke nikahanmu”“Hehehe…iya bro. Aku nikah umur 25 tahun dan istriku saat itu baru 18 tahun…ketiban rejeki bro…hahahaha…”Kami pun ngobrol kesana kemari mengingat kejailan-kejailan kita semasa SMP dulu. Tak berselang beberapa lama ada seorang wanita datang dari belakangku dan langsung duduk disebelah Redo. Wanita itu menunduk begitu kita saling bertatap muka.Wajahnya dia sembunyikan tak berani memandang ke arahku. Redo memperkenalkan wanita itu bernama Leni, istrinya. Deg… Aku terkejut sampai batuk, jantungku terasa mau copot. Leni ternyata wanita yang di ranjangku semalam. Kita bersalaman agak lama, berlagak tidak kenal, untung situasinya bisa terkendalikan layaknya tak terjadi apa-apa antara kita. Makan siangpun berjalan lancar, dan akhirnya aku balik lagi ke hotel. Di Hotel HP berbunyi, ada WA dari nomer tak dikenal.“mas Redo sore ini ke Jakarta lagi, nanti aku ke hotel kamu ya”Mebaca pesan itu aku jadi tersenyum sendiri. “LOVE THIS CITY”

Ngentot Dengan Mahasisiwi Falkutas Kedokteran Medan



Sempitnya Memek Anak RemajaSaya adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di kota medan.sekarang duduk di semester 7..saya tinggal di daerah medan tuntungan.tinggi saya 164 berat 60 kg dan dapat digolongkan gemuk. Saya mempunyai tetangga namanya Nita seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di medan dia mengambil jurusan kedokteran.sudahlah lupakan siapa saya dan Nita. Ini peristiwa terjadi setahun yang lalu begini ceritanya. Pada hari sabtu pukul 14:30 saya berdiri didepan rumah saya lalu saya dipanggil oleh Nita. Nita ada apa jawabku abang bisa bantu kami kata Nita bantu apa kalau bisa pasti aku bantu jawabku setelah itu aku diajak kedalam rumahnya dan didalam rumahnya telah ada dua orang temannya lalu aku diperkenalkannya Neni dan Wati (samaran).lalu kami bercerita dan bercanda kemudian aku bertanya kalian mau minta bantu apa nih kataku begini bang kami dapat tugas dari dosen mata kuliah anatomi.tugas ini sangat berat menurut kami ,kami harus mempelajari anatomi lawan jenis kami kata Nita sambil menyodorkan kertas yang berisi daftar yang akan di periksa.

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


Alangkah terkejutnya aku begitu aku baca isi daftar tersebut adapun dafatar tersebut adalah tinggi berat panjang lengan panjang kaki ukuran penis ketika tegang dan mengambil sperma itu semua dilakukan dalam keadaan telanjang.jadi aku mau kalian jadi kan objeknya ya,maaf ya ini perkerjaan gila kataku tolonglah bang kata Nita di ikuti dengan kawan nya memohon agar aku bisa membantu pekerjaan mereka. pokoknya engggak kataku kami kasih Rp 1 juta kalau abang mau kata Nita berapapun kalian kasih aku enggak mau kataku. Dalam hati sebenarnya aku mau dan aku terdiam sejenak dan sambil berpikiri ok aku mau tapi dengan syarat kataku syaratnya apa bang kata mereka dengan semangat syaratnya ialah kalian memeriksaku satu persatu dan dalam keadaan telanjang kataku ah jangan lah bang,yang lain aja lah syaratnya kata Nita ini mungkin syarat terakhir kalau kalian mau ok kita laksanakan ,kalau enggak ya enggak jadi.syaratnya seperti tadi tapi kalian enggak usah telanjang tapi hanya pakai cd (celana dalam) saja,malu lah aku kalau aku telanjang kalian enggak katakukemudian mereka terdiam sejanak dan berpikir dan entah apa yang dipikirkan mereka lalu oklah bang dari pada tugas kami enggak selesai kami mau denngan syarat tersebut kata Nita kemudian setelah selesai negosiasi aku pun mandi kekamar mandinya dan masuk kekamar dengan hanya mengunakan handuk,mereka bertiga masih diluar kamar dan berbincang bincang entah apa yang mereka bincang kan lalu masuk Nita kekamar dengan membawa peralatan yang diperlukan. Lalu Nita melepaskan satu persatu pakaiannya dan hanya cd putih yang melekat di tubuh Nita yang putih dan mulus tersebut. Lalu didekatinya aku dan terlihat dengan jelas dua buah bukit kembar yang besar (tinggi Nita 165 dan berat 60)dan ditengah tengahnya ada puting berwarna kecoklatan.lalu dilakukanlah tugasnya mengukur tubuhku dan yang paling menegangkan ialah ketika mengukur penisku yang menegang kulihat dengan jelas wajah Nita kemerah merahan ketika memegang penisku. Alangkah nikmatnya penis ini ketika dipegang Nita wow serasa melayang.

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html



Kemudian saatnya pengambilan sperma aku disuruh Nita untuk menelurkan sperma lalu kuusahakan lah melakukan onani didepanya lalu serasa sulit. Kemudian Ta payah nih keluarnya tolong dong keluari kataku gimana aku bisa bantu kata Nita tolonglah kamu kocok kan kataku dengan berat hati lalu Nita melakukan apa yang aku perintahkan.sudah 3 menit enggak keluar juga itu sperma. Lalu aku cari lagi cara yang lain Ta kamu harus bantu dengan cara lain nih kataku cara lain gimana kata Nita kamu harus tidur telentang atau telungkup sama aja kataku lalu Nita tidurlah dengan cara telungkup. Kemudian tubuh indah itu aku tindih. kontolku tepat disela pantanya yang woow tersebut lalu aku gesek gesekkan ketengah pantatnya yang masih bercd putih tersebut dan tiba tiba Nita membalikkan tubuhnya.wow didepan mataku tersaji buah dada yang indah dan badanku telah menimpa tubuhnya kontolku tepat diatas vagiannya yang masih terbalut cd.lalu kuturunkan badanku sedikit aku enggak mau merusak perawan anak tetangga yang beda agama. Jadi kontolku tepat dibawah vaginanya dan dijepit oleh dua paha mulusnya. Woow dijepit pahanya aja begitu nikmat gimana lagi kalau otot vaginanya menjepit penisku. Bibirku menikmati puting dan buah dadanya yang indah. Nita mengerang kenikmatanahhhh..ahhhh bang. Tiba-tiba pusarku terasa basah wehhh ternyata Nita mengalami orgasme.Nitalalu kulanjutkan aksiku terhadap Nita dan akhinya Nita mengatakan aku mau keluar nih cepet Ta kataku lalu aku mengangkat tubuhku dari tubuh Nita dan Nita mengambil tabung yang telah steril dan cret.cret..wow aku akhirnya mengalami orgasme dan setelah itu Nita lalu mengenakan pakaianya kembali dengan cd yang masih basah oleh spermanya sendiri dan dengan jelas terbayang vagina yang tebal tersebut terbaluti oleh cd.

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


Mungkin inilah pertama sekali aku melihat vagina wanita dewasa walaupun sedikit samar samar.lalu Nita keluar dari kamar. Cerita dengan Neni dan Wati akan saya sambung nanti. Mahasiswi Kedokteran (2) setelah Nita keluar dari kamar lalu masuk lah si Neni. Dengan membawa peralatan seperti Nita tadi. Kemudian dia melepaskan pakaiannya satu per satu aku yang tengah terbaring memperhatikan dengan serius ketika dia melepaskan pakaiannya satu persatu Neni tidak cantik dan dapat dikatakan jeleklah tubuhnya agak kurus dan dadanya sepertinya turun tidak seperti Nita yang besar dan menantang. Kemudian dia mendekatiku dan melakukan tugasnya seperti Nita tadi,ketika dia memeriksa tubuhku kuperhatikan wajahnya seperti tidak senang dan sedikit cemberut apa semua cewek seperti ini sifatnya seperti ini dalam hati ku berkata. Senjataku masih berdiri tetapi tidak setegang ketika diperiksa Nita mungkin perasaan senang dan tidak senang mempengaruhi kondisi senjataku. Lalu saatnya pengeluaran sperma sama seperi Nita tadi ku suruh dia mengocokkan senjataku alamak ternyata dia enggak mau lalu aku ancam kalau kau enggak mau ya udah enggak usah aja aku kan enggak maksa kalian kataku. Eh ternyata dia mau dan dilakaukannya lah eh dalam sekejap saja spermaku keluar.

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


Mungkin dapat dikatakan waktu yang dibutuhkan Nita untuk memeriksaku hanya 1/3 dari waktu yang dibutuhkan Nita.entahlah mungkin senjataku sulit mungeluarkan pelurunya kalau melihat cewek cantik kalau cewek jelek dan sombong sebentar aja selesai. Kemudian Neni mengenakan pakaiannya kembali dan keluar. Kemudian masuklah Wati dengan senyum dan sambil menyapa kini giliran kukatanya dengan semangat. Mak ketika aku melihat cewek seperti ini lihat semangatnya aja senjataku langsung spot. Lalu dilepaskannya pakaiannya satu persatu alamak indahnya bodi cewek ini dalam hatiku sambil menelan air liur tau enggak pembaca bagaimana ciri-ciri Wati orangnya sedikit gemuk dan sintal dengan buah dada mungkin enggak cocok untuk bodi sepertinya buah dadanya besarlah aku enggak tau ukurannya tapi besarlah dan putih walau wajahnya enggak cantik (seperti cewek karo)tapi pantatnya mak bahenol kali dan aku bilang aja padat dan berisi.dapat anda bayangkan gimanalah dengan rambut sebahu dan orangnya suka senyum walaupun aku baru kenal. Lalu di lakukanlah tugasnya seperti temannya tadi ketika masalah ukur mengukur tubuh dan menimbnang aku turun dari ranjang setelah itu saatnya pengeluaran sperma. Aku tidur terlentang. lalu dia berkata gimana nih bang aku mau mengambil sample sperma aku menjawab ya terserah kamu lah gimana caranya. Senjatku terus menegang karena suasananya menyenangkan hatiku dan orangnya suka ketawa ketika memeriksa. lalu Wati duduk dipahaku woow terasa sekali daging empuknya menimpa paha lalu senjataku dikocoknya lalu dikulumnya alamak geli kali rasanya.aku kira Wati ini suka oral sek. setelah dikocok dan dikulumnya lalu Wati berhenti dan tiba tiba melepaskan cdnya wowwwwwww aku serasa enggak percaya melihat itu benda dalam hatiku baru sekali ini aku memperhatikan dengan jelas yang namanya barang setupuk dengan sebuah daging kecil seperi kacang di medan itu di sebut itil dan tiba tiba dia menempelkan vaginanya di senjataku. Tanpa pikir panjang lalu kubalikkan posisi dia di bawah aku diatas lalu kukulum bibirnya mak dibalasnya dan senjataku kutekan tekan kedalam senggamanya bibirku setelah mengulum bibirnya beralih kegunung kembarnya wooooow kenyalnya terus kunikmati itu bibir dan kontolku telah mulai masuk kedalam vaginanya yang sempit sedikit demi sedikit mulutku terus memikmati itu tetek dan tiba-tiba tetek itu terasa mengeras tidak seperti tadi yang begitu lembut dan putingnya berkilat kecoklatan dan

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html

 kemudian kedua kakinya mengapit kakiku dengan posisi aku di atas dan dia dibawah dan tanganya denga erat memeluk tubuhku ban..bang aku mau .mau keluar katanya sebentar aku juga mau keluar jawabku ketika hampir puncaknya aku cabut itu senjata dari vagina dan Wati langsung mengambil tabung dan menampung spermaku didalam tabung itu.setelah selesai Wati bukanya mau keluar mak dia mencium bibrku dan terjadi lagilah persetubuhan tersebut hingga 3 kali dalam 45 menit.entah berapa banyak spermaku terbuah selama 1 jam setengah ketika diperiksa ketiga mahasiswi tersebut.

Sex Dengan Terapis Cantik




Sex Dengan Terapis CantikJakarta yang panas membuatku kegerahan di atas angkot. Kantorku tidak lama lagi kelihatan di kelokan depan, kurang lebih 100 meter lagi. Tetapi aku masih betah di atas mobil ini. Angin menerobos dari jendela. Masih ada waktu bebas dua jam. Kerjaan hari ini sudah kugarap semalam. Daripada suntuk diam di rumah, tadi malam aku menyelesaikan kerjaan yang masih menumpuk. Kerjaan yang menumpuk sama merangsangnya dengan seorang wanita dewasa yang keringatan di lehernya, yang aroma tubuhnya tercium. Aroma asli seorang wanita. Baunya memang agak lain, tetapi mampu membuat seorang bujang menerawang hingga jauh ke alam yang belum pernah ia rasakan.Dik.., jangan dibuka lebar. Saya bisa masuk angin. kata seorang wanita setengah baya di depanku pelan.
Aku tersentak. Masih melongo.
Itu jendelanya dirapetin dikit.., katanya lagi.
Ini..? kataku.


Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


Ya itu.
Ya ampun, aku membayangkan suara itu berbisik di telingaku di atas ranjang yang putih. Keringatnya meleleh seperti yang kulihat sekarang. Napasnya tersengal. Seperti kulihat ketika ia baru naik tadi, setelah mengejar angkot ini sekadar untuk dapat secuil tempat duduk.Terima kasih, ujarnya ringan.
Aku sebetulnya ingin ada sesuatu yang bisa diomongkan lagi, sehingga tidak perlu curi-curi pandang melirik lehernya, dadanya yang terbuka cukup lebar sehingga terlihat garis bukitnya.Saya juga tidak suka angin kencang-kencang. Tapi saya gerah. meloncat begitu saja kata-kata itu.
Aku belum pernah berani bicara begini, di angkot dengan seorang wanita, separuh baya lagi. Kalau kini aku berani pasti karena dadanya terbuka, pasti karena peluhnya yang membasahi leher, pasti karena aku terlalu terbuai lamunan. Ia malah melengos. Sial. Lalu asyik membuka tabloid. Sial. Aku tidak dapat lagi memandanginya.Kantorku sudah terlewat. Aku masih di atas angkot. Perempuan paruh baya itu pun masih duduk di depanku. Masih menutupi diri dengan tabloid. Tidak lama wanita itu mengetuk langit-langit mobil. Sopir menepikan kendaraan persis di depan sebuah salon. Aku perhatikan ia sejak bangkit hingga turun. Mobil bergerak pelan, aku masih melihat ke arahnya, untuk memastikan ke mana arah wanita yang berkeringat di lehernya itu. Ia tersenyum. Menantang dengan mata genit sambil mendekati pintu salon. Ia kerja di sana? Atau mau gunting? Creambath? Atau apalah? Matanya dikerlingkan, bersamaan masuknya mobil lain di belakang angkot. Sial. Dadaku tiba-tiba berdegup-degup.Bang, Bang kiri Bang..!
Semua penumpang menoleh ke arahku. Apakah suaraku mengganggu ketenangan mereka?
Pelan-pelan suaranya kan bisa Dek, sang supir menggerutu sambil memberikan kembalian.
Aku membalik arah lalu berjalan cepat, penuh semangat. Satu dua, satu dua. Yes.., akhirnya. Namun, tiba-tiba keberanianku hilang. Apa katanya nanti? Apa yang aku harus bilang, lho tadi kedip-kedipin mata, maksudnya apa? Mendadak jari tanganku dingin semua. Wajahku merah padam. Lho, salon kan tempat umum. Semua orang bebas masuk asal punya uang. Bodoh amat. Come on lets go! Langkahku semangat lagi. Pintu salon kubuka.Selamat siang Mas, kata seorang penjaga salon, Potong, creambath, facial atau massage (pijit)..?
Massage, boleh. ujarku sekenanya.
Aku dibimbing ke sebuah ruangan. Ada sekat-sekat, tidak tertutup sepenuhnya. Tetapi sejak tadi aku tidak melihat wanita yang lehernya berkeringat yang tadi mengerlingkan mata ke arahku. Ke mana ia? Atau jangan-jangan ia tidak masuk ke salon ini, hanya pura-pura masuk. Ah. Shit! Aku tertipu. Tapi tidak apa-apa toh tipuan ini membimbingku ke alam lain.Dulu aku paling anti masuk salon. Kalau potong rambut ya masuk ke tukang pangkas di pasar. Ah.., wanita yang lehernya berkeringat itu begitu besar mengubah keberanianku.

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html

Buka bajunya, celananya juga, ujar wanita tadi manja menggoda, Nih pake celana ini..!
Aku disodorkan celana pantai tapi lebih pendek lagi. Bahannya tipis, tapi baunya harum. Garis setrikaannya masih terlihat. Aku menurut saja. Membuka celanaku dan bajuku lalu gantung di kapstok. Ada dipan kecil panjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhku dan lebih sedikit. Wanita muda itu sudah keluar sejak melempar celana pijit. Aku tiduran sambil baca majalah yang tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu. Sekenanya saja kubuka halaman majalah.Tunggu ya..! ujar wanita tadi dari jauh, lalu pergi ke balik ruangan ke meja depan ketika ia menerima kedatanganku.
Mbak Winny.., udah ada pasien tuh, ujarnya dari ruang sebelah. Aku jelas mendengarnya dari sini.
Kembali ruangan sepi. Hanya suara kebetan majalah yang kubuka cepat yang terdengar selebihnya musik lembut yang mengalun dari speaker yang ditanam di langit-langit ruangan.Langkah sepatu hak tinggi terdengar, pletak pletok pletok. Makin lama makin jelas. Dadaku mulai berdegup lagi. Wajahku mulai panas. Jari tangan mulai dingin. Aku makin membenamkan wajah di atas tulisan majalah.
Halo..! suara itu mengagetkanku. Hah..? Suara itu lagi. Suara yang kukenal, itu kan suara yang meminta aku menutup kaca angkot. Dadaku berguncang. Haruskah kujawab sapaan itu? Oh.., aku hanya dapat menunduk, melihat kakinya yang bergerak ke sana ke mari di ruangan sempit itu. Betisnya mulus ditumbuhi bulu bulu halus. Aku masih ingat sepatunya tadi di angkot. Hitam. Aku tidak ingat motifnya, hanya ingat warnanya.Mau dipijat atau mau baca, ujarnya ramah mengambil majalah dari hadapanku, Ayo tengkurep..!
Tangannya mulai mengoleskan cream ke atas punggungku. Aku tersetrum. Tangannya halus. Dingin. Aku kegelian menikmati tangannya yang menari di atas kulit punggung. Lalu pijitan turun ke bawah. Ia menurunkan sedikit tali kolor sehingga pinggulku tersentuh. Ia menekannekan agak kuat. Aku meringis menahan sensasasi yang waow..! Kini ia pindah ke paha, agak berani ia masuk sedikit ke selangkangan. Aku meringis merasai sentuhan kulit jarinya. Tapi belum begitu lama ia pindah ke betis.Balik badannya..! pintanya.

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


Aku membalikkan badanku. Lalu ia mengolesi dadaku dengan cream. Pijitan turun ke perut. Aku tidak berani menatap wajahnya. Aku memandang ke arah lain mengindari adu tatap. Ia tidak bercerita apa-apa. Aku pun segan memulai cerita. Dipijat seperti ini lebih nikmat diam meresapi remasan, sentuhan kulitnya. Bagiku itu sudah jauh lebih nikmat daripada bercerita. Dari perut turun ke paha. Ah.., selangkanganku disentuh lagi, diremas, lalu ia menjamah betisku, dan selesai.Ia berlalu ke ruangan sebelah setelah membereskan cream. Aku hanya ditinggali handuk kecil hangat. Kuusap sisa cream. Dan kubuka celana pantai. Astaga. Ada cairan putih di celana dalamku.Di kantor, aku masih terbayang-bayang wanita yang di lehernya ada keringat. Masih terasa tangannya di punggung, dada, perut, paha. Aku tidak tahan. Esoknya, dari rumah kuitung-itung waktu. Agar kejadian kemarin terulang. Jam berapa aku berangkat. Jam berapa harus sampai di Ciledug, jam berapa harus naik angkot yang penuh gelora itu. Ah sial. Aku terlambat setengah jam. Padahal, wajah wanita setengah baya yang di lehernya ada keringat sudah terbayang. Ini gara-gara ibuku menyuruh pergi ke rumah Tante Selly. Bayar arisan. Tidak apalah hari ini tidak ketemu. Toh masih ada hari esok.Aku bergegas naik angkot yang melintas. Toh, si setengah baya itu pasti sudah lebih dulu tiba di salonnya. Aku duduk di belakang, tempat favorit. Jendela kubuka. Mobil melaju. Angin menerobos kencang hingga seseorang yang membaca tabloid menutupi wajahnya terganggu.

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


Mas Rendy.. hah..? suara itu lagi, suara wanita setengah baya yang kali ini karena mendung tidak lagi ada keringat di lehernya. Ia tidak melanjutkan kalimatnya.
Aku tersenyum. Ia tidak membalas tapi lebih ramah. Tidak pasang wajah perangnya.WinnyKayak kemarinlah.., ujarnya sambil mengangkat tabloid menutupi wajahnya.
Begitu kebetulankah ini? Keberuntungankah? Atau kesialan, karena ia masih mengangkat tabloid menutupi wajah? Aku kira aku sudah terlambat untuk bisa satu angkot dengannya. Atau jangan jangan ia juga disuruh ibunya bayar arisan. Aku menyesal mengutuk ibu ketika pergi. Paling tidak ada untungnya juga ibu menyuruh bayar arisan.Mbak Winny.., gumamku dalam hati.
Perlu tidak ya kutegur? Lalu ngomong apa? Lha wong Mbak Winny menutupi wajahnya begitu. Itu artinya ia tidak mau diganggu. Mbak Winny sudah turun. Aku masih termangu. Turun tidak, turun tidak, aku hitung kancing. Dari atas: Turun. Ke bawah: Tidak. Ke bawah lagi: Turun. Ke bawah lagi: Tidak. Ke bawah lagi: Turun. Ke bawah lagi: Tidak. Ke bawah lagi: Hah habis kancingku habis. Mengapa kancing baju cuma tujuh?Hah, aku ada ide: toh masih ada kancing di bagian lengan, kalau belum cukup kancing Bapak-bapak di sebelahku juga bisa. Begini saja daripada repot-repot. Anggap saja tiaptiap baju sama dengan jumlah kancing bajuku: Tujuh. Sekarang hitung penumpang angkot dan supir. Penumpang lima lalu supir, jadi enam kali tujuh, 42 hore aku turun. Tapi eh.., seorang penumpang pakai kaos oblong, mati aku. Ah masa bodo. Pokoknya turun.Kiri Bang..!
Aku lalu menuju salon. Alamak.., jauhnya. Aku lupa kelamaan menghitung kancing. Ya tidak apa apa, hitung-hitung olahraga. Hap. Hap.Mau pijit lagi..? ujar suara wanita muda yang kemarin menuntunku menuju ruang pijat.

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


Ya.
Lalu aku menuju ruang yang kemarin. Sekarang sudah lebih lancar. Aku tahu di mana ruangannya. Tidak perlu diantar. Wanita muda itu mengikuti di belakang. Kemudian menyerahkan celana pantai.Mbak Winny, pasien menunggu, katanya.
Majalah lagi, ah tidak aku harus bicara padanya. Bicara apa? Ah apa saja. Masak tidak ada yang bisa dibicarakan. Suara pletak pletok mendekat.
Ayo tengkurap..! kata wanita setengah baya itu.
Aku tengkurap. Ia memulai pijitan. Kali ini lebih bertenaga dan aku memang benar-benar pegal, sehingga terbuai pijitannya.Telentang..! katanya.
Kuputuskan untuk berani menatap wajahnya. Paling tidak aku dapat melihat leher yang basah keringat karena kepayahan memijat. Ia cukup lama bermain-main di perut. Sesekali tangannya nakal menelusup ke bagian tepi celana dalam. Tapi belum tersentuh kepala juniorku. Sekali. Kedua kali ia memasukkan jari tangannya. Ia menyenggol kepala juniorku. Ia masih dingin tanpa ekspresi. Lalu pindah ke pangkal paha. Ah mengapa begitu cepat.Jarinya mengelus tiap mili pahaku. Si Junior sudah mengeras. Betul-betul keras. Aku masih penasaran, ia seperti tanpa ekspresi. Tetapi eh.., diam-diam ia mencuri pandang ke arah juniorku. Lama sekali ia memijati pangkal pahaku. Seakan sengaja memainkan Si Junior. Ketika Si Junior melemah ia seperti tahu bagaimana menghidupkannya, memijat tepat di bagian pangkal paha. Lalu ia memijat lutut. Si Junior melemah. Lalu ia kembali memijat pangkal pahaku. Ah sialan. Aku dipermainkan seperti anak bayi.Selesai dipijat ia tidak meninggalkan aku. Tapi mengelap dengan handuk hangat sisa-sisa cream pijit yang masih menempel di tubuhku. Aku duduk di tepi dipan. Ia membersihkan punggungku dengan handuk hangat. Ketika menjangkau pantatku ia agak mendekat. Bau tubuhnya tercium. Bau tubuh wanita setengah baya yang yang meleleh oleh keringat. Aku pertegas bahwa aku mengendus kuat-kuat aroma itu. Ia tersenyum ramah. Eh bisa juga wanita setengah baya ini ramah kepadaku.Lalu ia membersihkan pahaku sebelah kiri, ke pangkal paha. Junior berdenyut-denyut. Sengaja kuperlihatkan agar ia dapat melihatnya. Di balik kain tipis, celana pantai ini ia sebetulnya bisa melihat arah turun naik Si Junior. Kini pindah ke paha sebelah kanan. Ia tepat berada di tengah-tengah. Aku tidak menjepit tubuhnya. Tapi kakiku saja yang seperti memagari tubuhnya. Aku membayangkan dapat menjepitnya di sini. Tetapi, bayangan itu terganggu. Terganggu wanita muda yang di ruang sebelah yang kadang-kadang tanpa tujuan jelas bolak-balik ke ruang pijat.Dari jarak yang begitu dekat ini, aku jelas melihat wajahnya. Tidak terlalu ayu. Hidungnya tidak mancung tetapi juga tidak pesek. Bibirnya sedang tidak terlalu sensual. Nafasnya tercium hidungku. Ah segar. Payudara itu dari jarak yang cukup dekat jelas membayang. Cukuplah kalau tanganku menyergapnya. Ia terus mengelap pahaku. Dari jarak yang dekat ini hawa panas tubuhnya terasa. Tapi ia dingin sekali. Membuatku tidak berani. Ciut. Si Junior tiba-tiba juga ikut-ikutan ciut. Tetapi, aku harus berani. Toh ia sudah seperti pasrah berada di dekapan kakiku.Aku harus, harus, harus..! Apakah perlu menhitung kancing. Aku tidak berpakaian kini. Lagi pula percuma, tadi saja di angkot aku kalah lawan kancing. Aku harus memulai. Lihatlah, masak ia begitu berani tadi menyentuh kepala Junior saat memijat perut. Ah, kini ia malah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku. Ia berlutut mengelap paha bagian belakang. Kaki kusandarkan di tembok yang membuat ia bebas berlama-lama membersihkan bagian belakang pahaku. Mulutnya persis di depan Junior hanya beberapa jari. Inilah kesempatan itu. Kesempatan tidak akan datang dua kali. Ayo. Tunggu apa lagi. Ayo cepat ia hampir selesai membersihkan belakang paha. Ayo..!Aku masih diam saja. Sampai ia selesai mengelap bagian belakang pahaku dan berdiri. Ah bodoh. Benarkan kesempatan itu lewat. Ia sudah membereskan peralatan pijat. Tapi sebelum berlalu masih sempat melihatku sekilas. Betulkan, ia tidak akan datang begitu saja. Badannya berbalik lalu melangkah. Pletak, pletok, sepatunya berbunyi memecah sunyi. Makin lama suara sepatu itu seperti mengutukku bukan berbunyi pletak pelok lagi, tapi bodoh, bodoh, bodoh sampai suara itu hilang.Aku hanya mendengus. Membuang napas. Sudahlah. Masih ada esok. Tetapi tidak lama, suara pletak-pletok terdengar semakin nyaring. Dari iramanya bukan sedang berjalan. Tetapi berlari. Bodoh, bodoh, bodoh. Eh.., kesempatan, kesempatan, kesempatan. Aku masih mematung. Duduk di tepi dipan. Kaki disandarkan di dinding. Ia tersenyum melihatku.Maaf Mas, sapu tangan saya ketinggalan, katanya.
Ia mencari-cari. Di mana? Aku masih mematung. Kulihat di bawahku ada kain, ya seperti sapu-tangan.
Itu kali Mbak, kataku datar dan tanpa tekanan.

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


Ia berjongkok persis di depanku, seperti ketika ia membersihkan paha bagian bawah. Ini kesempatan kedua. Tidak akan hadir kesempatan ketiga. Lihatlah ia tadi begitu teliti membenahi semua perlatannya. Apalagi yang dapat tertinggal? Mungkin sapu tangan ini saja suatu kealpaan. Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Karena itulah, tidak akan hadir kesempatan ketiga. Ayo..!Mbak.., pahaku masih sakit nih..! kataku memelas, ya sebagai alasan juga mengapa aku masih bertahan duduk di tepi dipan.
Ia berjongkok mengambil sapu tangan. Lalu memegang pahaku, Yang mana..?
Yes..! Aku berhasil. Ini.., kutunjuk pangkal pahaku.
Besok saja Sayang..! ujarnya.
Ia hanya mengelus tanpa tenaga. Tapi ia masih berjongkok di bawahku.
Yang ini atau yang itu..? katanya menggoda, menunjuk Juniorku.Darahku mendesir. Juniorku tegang seperti mainan anak-anak yang ditiup melembung. Keras sekali.
Jangan cuma ditunjuk dong, dipegang boleh.
Ia berdiri. Lalu menyentuh Junior dengan sisi luar jari tangannya. Yes. Aku bisa dapatkan ia, wanita setengah baya yang meleleh keringatnya di angkot karena kepanasan. Ia menyentuhnya. Kali ini dengan telapak tangan. Tapi masih terhalang kain celana. Hangatnya, biar begitu, tetap terasa. Aku menggelepar.Sst..! Jangan di sini..! katanya.
Kini ia tidak malu-malu lagi menyelinapkan jemarinya ke dalam celana dalamku. Lalu dikocok-kocok sebentar. Aku memegang teteknya. Bibirku melumat bibirnya.
Jangan di sini Sayang..! katanya manja lalu melepaskan sergapanku.
Masih sepi ini..! kataku makin berani.
Kemudian aku merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. Ia menikmati, tangannya mengocok Junior.Besar ya..? ujarnya.
Aku makin bersemangat, makin membara, makin terbakar. Wanita setengah baya itu merenggangkan bibirnya, ia terengaengah, ia menikmati dengan mata terpejam.
Mbak Winny telepon.., suara wanita muda dari ruang sebelah menyalak, seperti bel dalam pertarungan tinju.
Mbak Winny merapihkan pakaiannya lalu pergi menjawab telepon.
Ngapaian sih di situ..? katanya lagi seperti iri pada Winny.Aku mengambil pakaianku. Baru saja aku memasang ikat pinggang, Winny menghampiriku sambil berkata, Telepon aku ya..!
Ia menyerahkan nomor telepon di atas kertas putih yang disobek sekenanya. Pasti terburu-buru. Aku langsung memasukkan ke saku baju tanpa mencermati nomor-nomornya. Nampak ada perubahan besar pada Winny. Ia tidak lagi dingin dan ketus. Kalau saja, tidak keburu wanita yang menjaga telepon datang, ia sudah melumat Si Junior. Lihat saja ia sudah separuh berlutut mengarah pada Junior. Untung ada tissue yang tercecer, sehingga ada alasan buat Winny.Ia mengambil tissue itu, sambil mendengar kabar gembira dari wanita yang menunggu telepon. Ia hanya menampakkan diri separuh badan.
Mbak Winny.., aku mau makan dulu. Jagain sebentar ya..!

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


Ya itulah kabar gembira, karena Winny lalu mengangguk.Setelah mengunci salon, Winny kembali ke tempatku. Hari itu memang masih pagi, baru pukul 11.00 siang, belum ada yang datang, baru aku saja. Aku menanti dengan debaran jantung yang membuncah-buncah. Winny datang. Kami seperti tidak ingin membuang waktu, melepas pakaian masing-masing lalu memulai pergumulan.Winny menjilatiku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Aku menikmati kelincahan lidah wanita setengah baya yang tahu di mana titik-titik yang harus dituju. Aku terpejam menahan air mani yang sudah di ujung. Bergantian Winny kini telentang.Pijit saya Mas..! katanya melenguh.
Kujilati payudaranya, ia melenguh. Lalu vaginanya, basah sekali. Ia membuncah ketika aku melumat klitorisnya. Lalu mengangkang.
Aku sudah tak tahan, ayo dong..! ujarnya merajuk.
Saat kusorongkan Junior menuju vaginanya, ia melenguh lagi.
Ah.. Sudah tiga tahun, benda ini tak kurasakan Sayang. Aku hanya main dengan tangan. Kadang-kadang ketimun. Jangan dimasukkan dulu Sayang, aku belum siap. Ya sekarang..! pintanya penuh manja.Tetapi mendadak bunyi telepon di ruang depan berdering. Kring..! Aku mengurungkan niatku. Kring..!
Mbak Winny, telepon. kataku.
Ia berjalan menuju ruang telepon di sebelah. Aku mengikutinya. Sambil menjawab telepon di kursi ia menunggingkan pantatnya.

Kunjungi juga

https://www.izbio.id/2020/04/biografi-hrithik-roshan.html


Ya sekarang Sayang..! katanya.Halo..? katanya sedikit terengah.
Oh ya. Ya nggak apa-apa, katanya menjawab telepon.
Siapa Mbak..? kataku sambil menancapkan Junior amblas seluruhnya.
Si Reni, yang tadi. Dia mau pulang dulu ngeliat orang tuanya sakit katanya sih begitu, kata Winny.Setelah beberapa lama menyodoknya, Terus dong Yang. Auhh aku mau keluar ah.., Yang tolloong..! dia mendesah keras.
Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.
Yang.., cepat-cepat berkemas. Sebantar lagi Mbak Mimi yang punya salon ini datang, biasanya jam segini dia datang.
Aku langsung beres-beres dan pulang.